Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4659
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorShafa Kamila Sayidah, 21211792-
dc.date.accessioned2025-12-05T05:29:55Z-
dc.date.available2025-12-05T05:29:55Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4659-
dc.description.abstractKajian ini dilatarbelakangi oleh kecenderungan sebagian mufasir atau kamus-kamus Al-Qur’an yang menganggap lafaz ḥaq dan ṣidq sebagai sinonim. Padahal, kedua lafaz tersebut memiliki perbedaan konteks makna yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna kontekstual ḥaq dan ṣidq dalam Al-Qur’an serta meninjau ulang pandangan sebagian mufassir yang menganggap dua kata tersebut bersinonim. Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana makna lafaz ḥaq dan ṣidq dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an, serta bagaimana persamaan dan perbedaannya dalam konteks makna. Penelitian ini juga membandingkan temuan-temuan sebelumnya, dengan pendekatan Bint al-Syāṭi’ yang menolak adanya sinonimitas antar lafaz Al-Qur’an. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya menyajikan analisis makna, tetapi juga mengkritisi kesimpulan sebagian penafsir terdahulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan linguistik. Sumber data utama berupa ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung lafaz ḥaq dan ṣidq, baik dari periode Makkiyah maupun Madaniyah. Analisis dilakukan dengan mencermati konteks penggunaan lafaz dalam ayat, penafsiran para mufasir, serta penekanan pada konsistensi makna berdasarkan teori anti-sinonimitas Bint al-Syāṭi’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lafaz ḥaq lebih dominan digunakan untuk menunjukkan kebenaran objektif, tetap, dan bersifat ilahiyah, sedangkan ṣidq menunjukkan kesesuaian antara ucapan dan kenyataan yang bersifat personal atau subjektif. Keduanya memiliki relasi makna yang berdekatan namun tidak identik. Oleh karena itu, temuan ini mendukung gagasan anti-sinonimitas yang dinyatakan oleh Aisyah Bint al-Syāṭi’, bahwa setiap lafaz dalam Al-Qur’an mengandung makna yang khas dan tidak dapat dipertukarkan secara bebas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectḤaqen_US
dc.subjectAnti-Sinonimitasen_US
dc.subjectṢidqen_US
dc.subjectAl-Qur’anen_US
dc.subjectAisyah Bint al-Syāṭien_US
dc.titleMakna Haq dan Sidq dalam Al-Quran (Kritik Terhadap Sinonimitas Perspektif Aisyah Bint al-Syaṭi [W. 1998 M])en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
141-21211770.pdf
  Restricted Access
1.66 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
141-21211770_Publik.pdf
  Restricted Access
1.15 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.