Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4641| Title: | Analisis Fatherless dalam Perspektif Al-Quran Studi Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish |
| Authors: | Jesimawati, 21211679 |
| Advisor: | Abdul Rosyid |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
| Abstract: | Fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah, baik secara fisik maupun psikologis, menjadi isu serius di Indonesia yang menempati peringkat ketiga dunia dalam kasus ini. Ketidakhadiran peran ayah berdampak signifikan terhadap perkembangan karakter, identitas, dan ketahanan emosional anak. Penelitian ini berangkat dari urgensi peran ayah sebagaimana tergambar dalam Al-Qur’an, yang memposisikannya sebagai pendidik akidah, pembimbing moral, pelindung, dan teladan ketaatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbāh terhadap ayat-ayat yang menggambarkan peran ideal ayah, serta mengkaitkannya dengan teori perkembangan psikososial Erik Erikson untuk menawarkan solusi bagi anak yang mengalami fatherless. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan kajian sebelumnya yang umumnya menyoroti peran ayah berdasarkan tafsir tertentu atau pendekatan psikologi semata. Studi ini menggunakan kombinasi pendekatan tafsir tematik (maudhu‘i) menurut Al-Farmawi dan analisis teori psikososial Erikson, sehingga menghasilkan perspektif interdisipliner. Sumber primer penelitian adalah Tafsir Al-Misbāh karya M. Quraish Shihab, sementara sumber sekunder meliputi literatur tambahan seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, dan penelitian terdahulu tentang fatherless, dan kajian psikologi perkembangan. jenis penelitian kualitatif atau kepustakaan (library research), Metode analisis yang digunakan adalah Deskriptif Analitis, dengan menghubungkan penafsiran ayat dan mengaitkannya pada tiga tahap perkembangan psikososial Erikson: Trust vs Mistrust, Industry vs Inferiority, dan Identity vs Role Confusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran Quraish Shihab menegaskan peran ayah sebagai pembangun rasa aman, pendorong kompetensi, dan penanam nilai tauhid. Integrasi nilai Qur’ani dan teori Erikson menghasilkan kerangka konseptual bahwa kehadiran ayah, atau figur pengganti yang menjalankan peran serupa, krusial dalam membentuk pribadi anak yang beriman, berkarakter kuat, dan adaptif. Kesimpulannya, solusi terhadap fatherless tidak hanya memerlukan pendekatan emosional dan edukatif, tetapi juga landasan nilai spiritual yang dapat membimbing anak menghadapi tantangan modern. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4641 |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 123-21211679.pdf Restricted Access | 1.72 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 123-21211679_Publik.pdf Restricted Access | 1.32 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.