Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4634Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Mabda Dzikara | - |
| dc.contributor.author | Salsabil Adzkia, 21211781 | - |
| dc.date.accessioned | 2025-12-04T07:42:39Z | - |
| dc.date.available | 2025-12-04T07:42:39Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4634 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini mengkaji penafsiran ayat-ayat tentang berhukum dengan hukum Allah dalam Surah al-Mā’idah ayat 44, 45, dan 47 melalui studi komparatif terhadap dua kitab tafsir, yakni Mafātīḥ al-Gaib karya Fakhr al-Dīn al-Rāzī (w. 606 H) dan Fī Ẓilāl al-Qur’ān karya Sayyid Quṭb (w. 1386 H). Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena sebagian kelompok umat Islam yang cenderung melakukan takfir dan kekerasan atas dasar penafsiran tekstual terhadap ayat-ayat tersebut, sehingga memunculkan perpecahan dan problem sosial keagamaan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penafsiran Fakhr alDīn al-Rāzī dalam Mafātīḥ al-Gaib dan Sayyid Quṭb dalam Fī Ẓilāl al-Qur’ān mengenai berhukum dengan hukum Allah dalam surah al-Mā’idah ayat 44, 45, dan 47 serta persamaan dan perbedaannya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Data primer berasal dari kitab Mafātīḥ al-Gaib dan Fī Ẓilāl al-Qur’ān, sedangkan data sekunder berupa literatur tafsir, buku, artikel, dan jurnal yang relevan. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis dan komparatif untuk menemukan persamaan serta perbedaan penafsiran kedua mufassir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa al-Rāzī menafsirkan ayat-ayat berhukum dengan hukum Allah dengan mengumpulkan berbagai pandangan dari ulama tafsir dan ilmu kalam, lalu mengklasifikasikannya untuk ditimbang kelebihan serta kelemahannya. Dan berhati-hati dalam meletakkan pensifatan kafir. Berbeda dengan Sayyid Quṭb yang secara tegas mensifati kafir, zalim, dan fasik bagi orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Persamaan keduanya adalah sama-sama menyatakan bahwa ayat ini berlaku untuk semua ummat karena lafaz “من “dalam bentuk syarat. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
| dc.subject | Fakhr al-Dīn al-Rāzi | en_US |
| dc.subject | Fī Ẓilāl alQur’ān | en_US |
| dc.subject | Sayyid Quṭb | en_US |
| dc.subject | Mafātīḥ al-Gaib | en_US |
| dc.subject | hukum Allah | en_US |
| dc.title | Penafsiran Ayat Berhukum dengan Hukum Allah (Studi Komparatif Tafsir Mafatiḥ al-Gaib Karya Fakhr al-Din al-Razi [W. 606 H] dan fi Ẓilal al-Quran Karya Sayyid Quṭb [W. 1386 H]) | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 116-21211781.pdf Restricted Access | 1.83 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 116-21211781_Publik.pdf Restricted Access | 1.32 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.