Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4624
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Hawasi-
dc.contributor.authorFauziyah, 18210971-
dc.date.accessioned2025-12-04T05:25:56Z-
dc.date.available2025-12-04T05:25:56Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4624-
dc.description.abstractKelompok LGBT yang mengusung paham liberal dinilai telah mengancam nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia. Perilaku mereka menyimpang dari fitrah manusia karena adanya kecenderungan terhadap sesama jenis, sebagaimana yang dahulu dilakukan oleh kaum Nabi Lūṭ. Oleh sebab itu, penelitian ini mengangkat pandangan Al-Qur’an terhadap perilaku tersebut dengan menelaah penafsiran klasik dari dua mufasir besar, yaitu Imam at-Ṭabarī dalam tafsir Jāmi‘ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ān dan Imam alQurṭubī dalam al-Jāmi’ li Aḥkām al-Qur’ān. Tujuannya adalah untuk menggambarkan bagaimana penafsiran ulama klasik terhadap fenomena penyimpangan seksual, serta meninjau relevansinya dalam konteks masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka (library research), dengan sumber primer berupa dua kitab tafsir klasik tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif-komparatif model Miles dan Huberman. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan muqāran (komparatif) berdasarkan teori ‘Abd al-Ḥayy al-Farmawī. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam at-Ṭabarī dan Imam alQurṭubī sepakat bahwa penyimpangan seksual merupakan tindakan keji dan bertentangan dengan syari’at serta fitrah manusia. Penafsiran Imam at-Ṭabarī cenderung menggunakan aspek linguistik dan beragam riwayat. Sehingga beliau menelisik makna ayat dengan asal-usul suatu lafazh, tata bahasa arab, maupun sya’ir Arab klasik serta dengan beragam riwayat. Sedangkan Imam al-Qurṭubī lebih menonjolkan aspek hukum dan ijtihad ulama dalam penafsirannya. Yakni dengan menguraikan aspek hukum yang terkandung dalam suatu ayat diikuti dengan beragam ijtihad ulama mazhab sebagai penentu hukumnya. Penafsiran keduanya sangat relevan untuk dijadikan sebagai landasan teologis maupun normatif dalam merespons maraknya normalisasi LGBT di era globalisasi masa kini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectLGBTen_US
dc.subjectat-Ṭabarīen_US
dc.subjectJāmi‘ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ānen_US
dc.subjectal-Jāmi’ li Aḥkām al-Qur’ānen_US
dc.subjectal-Qurṭubīen_US
dc.titleLGBT Dalam Pandangan Al-Quran (Studi Komparatif Kitab Tafsir Jami al-Bayan fī Tawil al-Quran dan al-Jami li Ahkam al-Quran)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
106-18210971.pdf
  Restricted Access
2.14 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
106-18210971_Publik.pdf
  Restricted Access
1.44 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.