Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4614| Title: | Taujih Al-Qira’at dalam Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al Bantani (1230 H/ 1813 M – 1314 H/1897 M |
| Authors: | Istiqomah, 319440062 |
| Advisor: | Asep Saepudin Jahar Ahsin Sakho Muhammad |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | Program Pascasarjana IIQ Jakarta |
| Abstract: | Tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi al-Bantani memiliki posisi yang sangat penting di kalangan masyarakat Muslim di Indonesia, baik sebagai bahan kajian Islam tradisional maupun kajian virtual, serta menjadi objek penelitian bagi para akademisi Islam. Meskipun qira'at sebagai salah satu referensi dalam tafsir ini telah menjadi perhatian beberapa peneliti, kajian-kajiannya belum mencapai pembahasan mendalam terkait kerangka konseptual dan metodologis yang mendasarinya. Disertasi ini mendukung pendapat Sukhairu (2013), Natasya (2017), Winardi (2020), dan Ikmal Zaidi tentang eksistensi qira’at mutawatirah dan qira’at syazzah dalam tafsir Marah Labid, tetapi menolak asumsi bahwa qira’at mutawatirah di dalamnya terdiri atas qira’at sab‘ah dan qira’at ‘asyrah saja. Karena, selain keduanya, juga terdapat qira’at samaniyah. Demikian juga dari segi objek kajiannya, Syekh Nawawi tidak hanya fokus pada farsy al-huruf, melainkan juga menyinggung sembilan qa‘idah usuliyah. Penelitian ini mengembangkan konsep taujih al-qira’at at-Tayyar (1413 H/1993 M), yaitu memperluas ruang lingkupnya dari tiga aspek (linguistik, interpretasi, dan performansi), menjadi lima aspek dengan menambahkan aspek ortografi dan historis. Untuk memperoleh gambaran utuh tentang konsep taujih al-qira’at Syekh Nawawi, data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dari sumber primer berupa tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi al-Bantani. Pembacaan data dilakukan dengan metode analisis wacana pendekatan sejarah yang diadaptasi dari Ruth Wodak, dengan pendekatan ilmu qira’at, linguistik dan ilmu-ilmu Al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukkan taujih al-qira’at dalam tafsir Marah Labid menghidupkan kajian qira’at samaniyah yang digagas Tahir ibn Galbun (w. 399 H/1008 M). Kajian qira’at mutawatirah-nya juga terkonfirmasi dalam qira’at as-Sab‘ah versi Ibn Mujahid (w. 324 H/935 M), ad-Dani (w. 444 H/1052 M), dan asy-Syatibi (w. 590 H/1194 M), serta qira’at ‘asyrah versi Ibn al-Jazari (w. 833 H/1429 M). Taujih al-qira’at-nya disajikan dengan metode deskriptif-argumentatif (wasfi-ta‘lili) dalam bentuk taujih nahwi, sarfi, balagi, lahji, rasmi, tafsiri, fiqhi, isnadi, nuzuli, tarikhi, dan waqfi. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4614 |
| Appears in Collections: | Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 319440062_Istiqomah.pdf Restricted Access | 319440062_Disertasi | 3.98 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
| 319440062_Istiqomah_BAB 1&6.pdf Restricted Access | 319440062_Disertasi_BAB 1&6 | 1.1 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.