Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4587| Title: | Spiritualitas Mujahadah Al-Qur’an dan Penguatan Sumber Daya Manusia (Studi Praktik Riyadlah 40 Hari Khatam Al-Qur’an di Pondok Pesantren Yogyakarta dan Sumatera Selatan) |
| Authors: | Agus Rifki Ridwan, 3224400113 |
| Advisor: | Artani Hasbi Muhammad Azizan Fitriana |
| Issue Date: | 2024 |
| Publisher: | Program Pascasarjana IIQ Jakarta |
| Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pelaksanaan dan pemaknaan khataman Al-Qur’an 40 hari berturut-turut yang dilakukan oleh santri di Pondok Pesantren An-Nur Bantul, Yogyakarta dan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi. Sumber primer diperoleh dari hasil kombinasi wawancara terhadap beberapa informan kunci yaitu pengasuh Pondok Pesantren, pengurus dan santri yang mengamalkan riyadlah Al-Qur’an dan observasi di kedua Pondok Pesantren tersebut. Sedangkan sumber sekunder didapatkan dari artikel, buku, jurnal dan karya ilmiah akademik. Penelitian ini mendukung teori Samsul Ariyadi (2018) bahwa Asketisme merupakan bagian sentral masyarakat Pesantren (Jawa). Bambang Pranowo (2009) bahwa mujahadah usaha berkesinambungan menuju sumber Cahaya, Allah swt. Martin Van Bruinessen (1999) bahwa Pesantren dan Tarekat telah menghasilkan santri yang berkualitas dalam berkiprah di masyarakat. Disertasi ini menyanggah teori hard skill. Disertasi ini membuktikan bahwa riyadlah menjadi elemen penting penting penguatan sumber daya manusia (Soft skills). Adapun rinciannya sebagai berikut: Pertama, pelaksanaan khataman Al-Qur’an 40 hari berturut-turut oleh para santri dilakukan dalam keadaan berpuasa. Hal ini mengacu pada ijazah dari KH. Nawawi Abdul Aziz. Praktik amaliyahnya adalah setelah selesai setoran hafalan 30 Juz kepada guru. Untuk tata cara atau kaifiyahnya: mandi taubat, wudhu, sholat hajat dan membaca do’a, tawasul, lalu dalam 24 jam membaca Al-Qur’an sehari khatam dengan jumlah 40 kali khataman berturut-turut.. Kedua, pemaknaan khataman Al-Qur’an 40 hari berturut-turut dengan keadaan berpuasa yaitu untuk mencari Ridho Allah, rahmat Allah, mengabulkan seluruh hajat, memperlancar hafalan serta bacaan Al-Qur’an dan tajalli. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4587 |
| Appears in Collections: | Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 3224400113_Agus Rifki Ridwan.pdf Restricted Access | 3224400113_Disertasi | 5.17 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
| 3224400113_Agus Rifki Ridwan_BAB 1&6.pdf Restricted Access | 3224400113_Disertasi_BAB 1&6 | 2 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.