Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4575
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorUlin Nuha-
dc.contributor.authorGhina Tassela, 21211660-
dc.date.accessioned2025-12-02T07:24:58Z-
dc.date.available2025-12-02T07:24:58Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4575-
dc.description.abstractGejala burnout akibat tekanan kehidupan kontemporer telah mengancam keseimbangan hidup berbagai kalangan masyarakat, yang tercermin melalui kejenuhan emosional, hilangnya semangat, dan penurunan efektivitas kerja. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas pelaksanaan ritual keagamaan dan hubungan interpersonal dalam komunitas Muslim. Sementara itu, dalam ajaran Islam menegaskan bahwa fisik dan psikis adalah titipan Allah SWT yang wajib dipelihara dengan proporsional. Prinsipprinsip tersebut telah tercermin dalam karya penafsiran Hamka melalui Tafsir al-Azhar, yang mengandung arahan self-care untuk menjaga vitalitas jasmani, keharmonisan batin, dan kesejahteraan menyeluruh. Studi ini dimaksudkan untuk menggali interpretasi Hamka atas ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung konsep self-care serta menelaah kesesuaiannya dengan teori PERMA karya Martin Seligman sebagai kerangka kesejahteraan komprehensif dalam menangani burnout. Metodologi yang diterapkan adalah kualitatif dengan strategi tafsir tematik (maudhu’i). Data primer bersumber dari Tafsir al-Azhar pada ayat-ayat yang dipilih, meliputi QS. al-Ḥujurāt [49]:10, QS. al-A’rāf [7]:31, QS. al-Baqarah [2]:195, QS. ar-Ra’d [13]:28, QS. Ibrāhīm [14]:7, dan QS. al-Insyirāḥ [94]:5-7, sementara data sekunder diperoleh dari pustaka ilmiah mengenai self-care, burnout, dan teori PERMA. Proses analisis dilaksanakan dengan menghubungkan kandungan tafsir Buya Hamka terhadap lima komponen PERMA: Positive Emotion, Engagement, Relationships, Meaning, dan Accomplishment. Temuan riset memperlihatkan bahwa interpretasi Hamka mengutamakan harmonisasi antara aktivitas spiritual dan pemenuhan kebutuhan personal, pengendalian diri dari perilaku ekstrem, sikap bersyukur, partisipasi konstruktif dalam interaksi sosial, serta target pencapaian yang masuk akal. Nilai-nilai tersebut berkorelasi dengan konsep PERMA dan memberikan sumbangan berarti sebagai langkah preventif dan kuratif terhadap burnout secara menyeluruh. Sinergi antara ajaran Al-Qur’an dan teori kesejahteraan modern ini tidak hanya menguatkan dimensi spiritualitas umat, melainkan juga menyediakan alternatif solusi aplikatif yang sesuai dengan permasalahan psikologis dan sosial masa kini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectSelf-careen_US
dc.subjectHamkaen_US
dc.subjectBurnouten_US
dc.subjectTafsir al-Azharen_US
dc.subjectTafsir Tematiken_US
dc.titleSelf-Care Dalam Perspektif Al-Quran (Studi Tafsir Al-Azhar Karya Hamka (W. I981 M)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
70-21211660_Publik.pdf
  Restricted Access
917.21 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
70-21211660.pdf
  Restricted Access
1.35 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.