Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4571Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Muhammad Ulinnuha | - |
| dc.contributor.author | Haerina Bilqis, 21211661 | - |
| dc.date.accessioned | 2025-12-02T07:12:47Z | - |
| dc.date.available | 2025-12-02T07:12:47Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4571 | - |
| dc.description.abstract | Dalam masyarakat modern yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, praktik kritik terhadap pemimpin sering kali mengalami penyimpangan dari norma-norma etika dan adab Islam. Kritik yang semestinya menjadi sarana perbaikan, justru tidak jarang berubah menjadi ujaran kebencian yang destruktif. Dalam konteks ini, penting untuk mengkaji ulang konsep etika mengkritik pemimpin dalam perspektif tafsir klasik. Salah satu tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam bidang ini adalah Fakhr al-Dīn alRāzī melalui karya tafsirnya Mafātīḥ al-Gayb, yang tidak hanya menawarkan pendekatan teologis dan tekstual, tetapi juga rasional dan etis. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah utama: bagaimana penafsiran Fakhr al-Dīn al-Rāzī terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan etika mengkritik pemimpin, dan bagaimana relevansi penafsirannya dalam konteks sosial-politik kontemporer. Penelitian ini juga membedakan diri dari kajian sebelumnya yang banyak menekankan aspek komunikasi atau budaya lokal, dengan memberikan fokus pada kerangka tafsir klasik yang dikontekstualisasikan dengan teori etika profetik, yaitu etika yang mengambil inspirasi dari misi kenabian (prophetic ethics) untuk menghadirkan nilai-nilai Al-Qur’an ke dalam kehidupan nyata, terutama dalam konteks sosial. Jadi tidak berhenti pada moral pribadi saja, tapi juga menyentuh dimensi sosial, politik, dan kemanusiaan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan library research (penelitian kepustakaan), serta menggunakan metode tafsir tematik (mawḍū‘ī) sebagaimana dikembangkan oleh al-Farmawī. Sumber data primer adalah tafsir Mafātīḥ al-Gayb, sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, artikel, dan literatur pendukung lainnya. Analisis dilakukan secara deskriptifanalitis terhadap penafsiran al-Rāzī atas empat ayat utama yang menjadi fokus penelitian, yaitu QS. Ṭāhā [20]: 44, QS. Yūsuf [12]: 55, QS. Shad [38]: 21-26, dan QS. al-Naml [27]: 41, yang kemudian dikontekstualisasikan dengan realitas kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Rāzī menekankan pentingnya menyampaikan kritik kepada pemimpin dengan hikmah, kelembutan, dan niat yang lurus. Kritik dalam pandangannya adalah bagian dari amar ma‘rūf nahi munkar yang dibingkai oleh adab, ilmu, dan tanggung jawab moral. Dengan merelevansikannya melalui teori etika profetik Kuntowijoyo yang berporos pada humanisasi, liberasi, dan transendensi konsep kritik dalam tafsir ar-Rāzī dapat menjadi landasan dalam membentuk budaya kritik yang konstruktif, beradab, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam di era modern. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
| dc.subject | Etika Kritik | en_US |
| dc.subject | Kisah Al-Qur’an Fakhr al-Dīn al-Rāzī | en_US |
| dc.subject | Mafātīḥ al-Gayb | en_US |
| dc.subject | Pemimpin | en_US |
| dc.title | Etika Mengkritik Pemimpin Dalam Al-Quran (Analisis Ayat-Ayat Kisah Perspektif Tafsir Mafatiḥ al-Gayb Karya Al-Razi (W. 606 H/1209 M)) | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 61-21211661.pdf Restricted Access | 1.77 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 61-21211661_Publik.pdf Restricted Access | 1.2 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.