Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4499| Title: | Makna Tradisi Khataman Al-Quran Pada Keluarga Besar Bani Kiai Abdul Ghafur Supartah Pamekasan Madura. (Studi Living Quran) |
| Authors: | Qurrotul Aini, 17210882 |
| Advisor: | Ali Mursyid |
| Issue Date: | 2021 |
| Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
| Abstract: | Kegiatan khataman Al-Qur’an yang dilakukan oleh masyarakat Muslim merupakan bagian dari tradisi ditengah-tengah kehidupan sosial. Sebagai tradisi yang sudah berlangsung lama sejak dari zaman Nabi, sahabat bahkan sampai sekarang, maka terjadi pergeseran cara menghatamkan Al-Qur’an. Dari dulu dilakukan secara sendiri, bersama-sama sampai sekarang khataman Al-Qur’an dilakukan secara online menggunakan aplikasi whatsapp dan lainnya. Khataman Al-Qur’an menjadi penting untuk diteliti, karna ia hidup di masyarakat dan umat muslim pada umumnya memiliki semangat untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Berangkat dari hal tersebut, penulis kemudian tertarik untuk melakukan penelitian tradisi khataman Al-Qur’an pada keluarga besar Bani Kiai Abdul Ghafur Supartah Madura. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi khataman Al-Qur’an pada keluarga besar bani Kiai Abdul Ghafur Supartah serta bagaimana makna yang terkandung dalam tradisi khataman Al-Qur’an pada keluarga besar bani Kiai Abdul Ghafur Supartah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan living Qur’an. Sumber data mencakup primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini berupa keterangan dari hasil wawancara dengan para responden. Sedangkan sumber data sekunder berupa data yang mencakup data tertulis dan data yang bisa diamati langsung di lokasi penelitian seperti dokumentasi, foto, buku dan lainnya. Tekhnik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara terstruktur, kemudian observasi partisipan, yaitu metode observasi yang mana peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya, sehingga dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam kegiatan tersebut dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tradisi khataman Al-Qur’an tersebut dilaksanakan pada malam jum’at dalam setiap minggunya tepatnya pada pukul 17.45 WIB sampai selesai. Dalam prosesinya dimulai dengan Tawassul surat AlFatihah, dilanjutkan dengan khataman Al-Qur’an dan terakhir ditutup dengan do’a khataman Al-Qur’an. Adapaun media atau wasilah kegiatan khataman Al-Qur’an tersebut, yaitu dengan memanfaatkan media whatsapp yang sudah terjadwal. Sedangkan makna yang muncul dari praktik tradisi khataman Al-Qur’an berdasarkan hasil wawancara terbagi menjadi dua, yaitu makna ekspresif dan makna ekspektatif. Makna ekspresif antara lain yaitu khataman Al-Qur’an oleh keluarga besar bani Kiai Abdul Ghafur Supartah sebagai ibadah, syi’ar, thalabul ‘ilmi, silaturrahmi dan ketentraman hati. Adapun makna ekspektatif antara lain adalah menguatkan keimanan, memotivasi keluarga, menjaga istiqamah, meraih kemakmuran, mengharapkan pahala, meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an dan memperoleh keberkahan. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4499 |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 17210882.pdf Restricted Access | 1.82 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 17210882_Publik.pdf Restricted Access | 1.53 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.