Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4252
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSaid Agil Husin Al-Munawar-
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorSyaifullah, 322440112-
dc.date.accessioned2025-10-15T10:05:55Z-
dc.date.available2025-10-15T10:05:55Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4252-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan konsep at-Tafsir bi al-Ma’sur sebagaimana dirumuskan oleh Faḍl Ḥasan ‘Abbas (w. 1432 H), Muḥammad ibn ‘Umar ibn Sālim Bazmul, dan Musaʿid aṭ-Ṭayyar (l. 1384 H), serta melakukan rekonstruksi epistemologis terhadap konsep tersebut guna menghasilkan formulasi baru yang lebih komprehensif dan koheren secara metodologis. Salah satu studi terdahulu yang relevan dengan disertasi ini adalah Mafhum at-Tafsir wa at-Ta’wil wa al-Istimbaṭ wa at-Tadabbur wa al-Mufassir, karya Musa’id ibn Sulaiman ibn Naṣir at-Tayyar (l. 1384 H). Dalam disertasi ini, salah satu fokus kajian adalah mengkritik konstruksi at-Tafsir bi al-Ma’sur yang dibangun dalam karya tersebut. Namun demikian, disertasi ini sejalan dengan karya Musā‘id dalam hal penetapan elemen-elemen yang wajib diterima sebagai sumber tafsir, sebagaimana telah dirumuskan olehnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan history of idea yang membagi perjalanan tafsir ke dalam tiga fase historis: formatif, afirmatif, dan reformatif. Untuk memperdalam analisis kritis terhadap data-data yang dikaji, digunakan pula dua konsep epistemologis dari Abid al-Jabiri (w. 2010 M): al-‘Aql al-Mukawwin (nalar pembentuk) dan al-‘Aql al-Mukawwan (nalar terbentuk). Melalui pendekatan ini, penelitian ini tidak hanya bersifat deskriptif-historis, tetapi juga analitis dan dekonstruktif dalam memahami perkembangan makna dan praksis at-Tafsīr bi al-Ma’śūr. Setelah mengkritik pandangan tiga tokoh Fadl Ḥasan ‘Abbas (w. 1432 H), Muḥammad ibn ‘Umar ibn Salim Bazmul, dan Musaʿid at-Tayyar (l. 1384 H)—serta mempertimbangkan konteks awal kemunculan istilah Asar dalam tradisi hadis, dan mengkaji ad-Dur al-Manśūr fī at-Tafsīr al-Ma’śūr karya Abdurraḥmān as-Suyūṭī (w. 911 H), yang merupakan kitab tafsir pertama yang secara eksplisit menggunakan istilah at-Tafsīr al-Ma’śūr, penelitian ini juga menyoroti bagaimana istilah tersebut dikonstruksikan secara oposisi terhadap at-Tafsīr bi ar-Ra’y. Berdasarkan analisis tersebut, penelitian ini membangun konstruksi baru epistemologi at-Tafsir bi al-Ma’śūr yang memposisikannya sebagai bentuk penafsiran Al-Qur’an yang bersifat tekstual-literal dan berbasis riwayat dari Nabi, sahabat, dan tabiin. At-Tafsir al-Ma’sur dibagi menjadi dua. Pertama, at-Tafsir al-Ma’sur al-Maqbul, dapat diterima. Kedua, at-Tafsir al-Ma’sur al-Mardud, tidak dapat diterima dan tertolak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.subjectAt-Tafsir bi Al-Ma’suren_US
dc.subjectRekonstruksien_US
dc.subjectEpistemologi Tafsiren_US
dc.titleRekonstruksi Epistemologi At-Tafsir bi Al-Ma’sur (Studi Kritis Pemikiran Fadl Hasan ‘Abbas [W. 1432 H], Muhammad Ibn ‘Umar Ibn Salim Bazmul, dan Musa’id at-Tayyar [l. 1384 H])en_US
dc.typeDisertasien_US
Appears in Collections:Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
322440112_Syaifullah.pdf
  Restricted Access
322440112_Disertasi4.58 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
322440112_Syaifullah_BAB 1&6.pdf
  Restricted Access
322440112_Disertasi_BAB 1&6634.11 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.