Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4179
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Syukron-
dc.contributor.authorSayidah Farhatun Nisa, 20211495-
dc.date.accessioned2025-03-20T04:43:21Z-
dc.date.available2025-03-20T04:43:21Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4179-
dc.description.abstractSkripsi ini dilatar belakangi oleh pentingnya memahami sertamentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an sehingga jika melihat fenomena sekarangbanyak orang muslim yang berjiwa seperti meminta-minta, dantidakAmanah serta banyaknya penyalahgunaan platform media sebagai alat meminta-minta yang dijadikan sebagai profesi dengan tujuan mendapatkanpenghasilan secara instan akan tetapi hal tersebut dapat menyebabkankerugian terhadap orang lain seperti adanya eksploitasi ataupun penipuan. Tujuan penelitian ini mengetahui pendapat para mufasir mengenai ayat Al-Sail yang diartikan sebagai meminta-minta, dan menganalisa kontekstualisasi penafsiran ayat-ayat Al-Sail perspektif Abdullah Saeed sebagai responatasfenomena Cyber Begging. Penelitian ini tergolong dari penelitian kualitatif dalamkajianlibraryresearch, bersifat deskriptif. Sumber data utamanya adalah menggunakanterjemahan buku karya Abdullah Saeed yang berjudul Al-Qur’an Abad21Tafsir Kontekstual yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan Cetakan PertamaEdisi 2016, interpreting the Qur’an: Towards a contemporary Approach, kitab-kitab tafsir klasik, era pertengahan, Kontemporer dan kamus-kamusArab.Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalahbuku-buku, jurnal-jurnal, dan karya ilmiah yang relevan dengan penelitianini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tafsir kontekstual milikAbdullah Saaed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahanalisisdeskriptif. Hasil dari penelitian ini yang telah penulis lakukan terkait ayat Al-Sail dalam surah Ad-Dhuha [93]: 10, Adz-Dzariyat [51]: 19, dan Al-Ma’arij [70]: 25, dan Muhammad [47]:37, dengan penafsiran kontekstual AbdullahSaeedayat ini berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan, dan merupakan dasar dari ajaran Al-Qur'an, ia termasuk dalam hirarki nilai. Sejalan dengan pendapat Abdullah Saeed yang menyatakan bagian penting Al-Qur’an adalah pelajarandan bimbingan kepada manusia dan interaksi yang baik terhadapsesamatanpa memandang ras, suku, atau warna kulit. Berlaku adil, jujur, dansalingmenghormati satu sama lain. Umat Islam juga diperintahkan untuktidakmelakukan tindak kejahatan, ekstrim, ẓalim, eksploitasi, dan tindakandiluarnalar lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectCyber Beggingen_US
dc.subjectKontekstual Al-Qur’anen_US
dc.subjectAbdullah Saeeden_US
dc.titleFenomena Cyber Begging Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis Tafsir Ayat Al-Sa’Il Dengan Metode Kontekstual AbdullahSaeed (L. 1964 M))en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
185-20211495.pdf
  Restricted Access
1.26 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
185-20211495_Publik.pdf
  Restricted Access
918.32 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.