Implementasi Kegiatan Barzanji Dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan Barzanji dalam mengembangkan nilai-nilai Pendidikan akhlak santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong. Serta mengetahui aspek-aspek yang dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan agama Islam dapat diperoleh melalui kegiatan keagamaan (kegiatan barzanji). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Negara Indonesia kini sedang dilanda penurunan sikap serta perilaku para remaja, di mana fenomena mengubah irama sholawat menjadi irama koplo dan diiringi dengan gerakan tubuh yang berayun kini menjadi salah satu indikasi penurunan moralitas di era milenial. Hal ini memicu kekhawatiran tentang lunturnya esensi spiritual dalam praktik ibadah, yang seharusnya penuh ketenangan dan kesakralan. Peneliti juga menemukan ada nya point point penting yang sudah terleksanakan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong yaitu: 1) proses kegiatan barzanji dalam meningkatkan nilai pendidikan akhlak di pondok pesantren Asshiddiquyah 06 Serpong ada tiga, yaitu a. perencanaan: menciptakan lingkungan yang kondusif, latihan membaca sholawat, adanya peraturan kegiatan, media dan alat pendukung. b. pelaksanaan: guru memimpin kegiatan barzanji menggunakan tiga metode yaitu pembiasaan, keteladanan dan nasihat, serta santri terlibat dalam pelaksanaan kegiatan barzanji, c. evaluasi yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dan 2) faktor pendukung dalam proses peningkatan nilai Pendidikan akhlak di pondok pesantren Asshiddiquyah 06 Serpong, yaitu motivasi diri, adanya dorongan taat beribadah kepada Allah SWT, kegiatan berbasis keagamaan, sarana prasarana yang mendukung dan lingkungan yang kurang baik, dan faktor penghambatnya yaitu kurangnya kesadaran religiusitas, kurangnya pengetahuan agama dan lingkungan yang kurang baik.