Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4044
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | M. Darwis Hude | - |
dc.contributor.advisor | Arrazy Hasyim | - |
dc.contributor.author | Khozinul Alim, 322440104 | - |
dc.date.accessioned | 2024-11-05T04:23:54Z | - |
dc.date.available | 2024-11-05T04:23:54Z | - |
dc.date.issued | 2024 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4044 | - |
dc.description.abstract | Telah banyak usaha sarjana muslim untuk mengkontekstualisasikan penafsiran al-Quran. Namun usaha tersebut secara mendetail lebih fokus pada problematika hukum, muamalah, sosial, politik dan budaya, sedangkan permasalahan yang lebih krusial justru hampir tidak tersentuh. Sedangkan realita yang ada sekarang di berbagai belahan dunia tidak sedikit kelompok saling menyalahkan bahkan saling mengkafirkan hanya karena pemahaman yang berbeda di dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat teologi khususnya ayat-ayat sifat. Berangkat dari realita yang gesekan pemahaman yang berbeda dalam menafsirkan ayat teologi, penelitian ini mencoba menganalisis paradigma dan mainstream penafsiran dua tipologi Islam yang berkembang di Indonesia yaitu Ulama yang menganut pemahaman Islam Nusantara dalam hal ini kecenderungan kepada mazhab akidah Asy’ari, dan Ulama yang menganut pemahaman Islam Transnasional dalam hal ini lebih cenderung kepada mazhab akidah salafi Wahabi. Penulis juga mencoba mencari titik perbedaan serta menginisiasi usaha integratif untuk meminimalisir gesekan yang ada. Dengan menggunakan jenis kualitatif dengan pustaka sebagai rujukan utama dan menggunakan metode tafsir komparatif sebagai pisau analisis serta menggunakan pendekatan ilmu kalam, maka dihasilkanlah kesimpulan antara lain paradigma Ulama Nusantara menggunakan paradigma kontekstual dengan mainstream penafsiran substansialis, sedangkan Ulama Transnasional menggunakan paradigma tekstual dengan mainstream penafsiran skripturalis. Perbedaan paradigma dan mainstream ini tidak jarang menganggap satu sama lain adalah melakukan kesesatan bahkan kekafiran, meskipun secara esensial sebenarnya mempunyai persamaan. Maka untuk meminimalisir gesekan dan konflik pemahaman terhadap penafsiran ayat teologi penulis menginisiasi usaha integratif yaitu dengan pendekatan interpretasi konvergensialis (mutaqāribah). Pendekatan ini merupakan kompromi dari tipe tafsir substansialis-skripturalis. Model tafsir ini merupakan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan satu sama lain untuk bersama mencapai sebuah kesepakatan yang sama-sama dapat diterima. Penafsiran yang memperhatikan inti dari ajaran Al-Qur’an terhadap ayat-ayat akidah dengan pertimbangan kemaslahatan dengan tidak keluar dari norma ajaran Al-Qur’an itu sendiri. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Penafsiran Teologis | en_US |
dc.subject | Ulama Nusantara | en_US |
dc.subject | Transnasional | en_US |
dc.subject | Tafsir Asy’āriyyah | en_US |
dc.subject | Wahabi | en_US |
dc.title | Diskursus Penafsiran Teologis Antara Ulama Nusantara dan Transnasional (Studi Analisis Kritis Tafsir Asy’ariyyah dan Wahabi di Indonesia) | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
322440104_Khozinul Alim.pdf Restricted Access | 322440104_Disertasi | 2.9 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.