Dimensi Sastra Dalam Qs. Al-Furqon (Studi Analisis Penafsiran Afifuddin Dimyathi Tentang Tasybīh dan Isti`ārah dalam Kitab Al-Syāmil Fī Balāgah Al-Qur`ān)

Abstract

Kajian tafsir terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, sehingga lahirlah ulama-ulama tafsir, baik dari kalangan sahabat, tabi’in sampai kalangan kontemporer. Peran besar mereka adalah untuk memberi pemahaman akan maksud dari ayat-ayat al-Qur`ān yang mengandung sastra, balaghah, fashahah, bayan, tamsil dan retorika. Oleh karena itu penulis memilih kitab yang digunakan untuk pembahasan kemukjizatan kebahasaan Al-Qur’an adalah Kitab Al-Syāmil Fī Balāghat Al-Qur`ān karya M. Afifudin Dimyathi karena dalam kitab ini mengupas tuntas sisi kebalāgahan al-Qur`ān sekaligus menguak secara mendalam aspek-aspek sastra ayat-ayat al-Qur`ān secara menyeluruh (30 Juz). Salah satu tujuannya yaitu untuk mengetahui bagaimana penjelasan M. Afifudin Dimyathi dalam kitab Al-Syāmil Fī Balāghat Al-Qur`ān mengenai tasybīh dan Isti`ārah. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan linguistik. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi yang berupa membaca dan menelaah buku serta literatur lainnya. Sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Metode yang digunakan M. Afifudin Dimyathi dalam penulisan kitab al-Syāmil Fī Balāgah al-Qur`ān adalah metode tahlili. Selain dari pada itu fokus bahasan mengenai balāgah dan corak kebahasaannya yang sangat kental dan juga dalam pengutipan sumber-sumber keilmuan dari ulama-ulama yang terpercaya menjadi faktor penting yang menjadikan kitab ini layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu bahan rujukan dalam penelitian. Menurut M. Afifudin Dimyathi pada surat al-Furqān terdapat 15 ayat diantaranya yang memiliki 16 bentuk isti`ārah dan 4 ayat yang memiliki 5 bentuk tasybīh.