Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Program Tahfiẓ Al-Qur’an Siswa Kelas VI SDIT Al-Iman Bojongsari Depok Jawa Barat

Abstract

Latar belakang penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap karakter siswa SDIT Al-Iman yang terbentuk dari program tahfiẓ Al-Qur’an, penlitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter apa saja yang terbentuk dari program tahfiẓ Al-Qur’an dan proses internalisasinya, namun penulis hanya terfokuskan pada nilai-nilai karakter jujur, disiplin, tanggung jawab dan kerja keras yang diinternalisasikan melalui program tahfiẓul Qur’an. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dalam penelitian ini penulis berusaha menggambarkan secara jelas dan sistematis kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa: proses pembelajaran tahfiẓ Al-Qur’an dilaksanakan selama 2 jam menggunakan metode muroja’ah dan talaqqi, Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter siswa di SDIT Al-Iman melalui program tahfiẓ Al-Qur’an dilakukan dengan metode pembiasaan, keteladanan, pemberian reward dan punishment. karakter yang terbentuk dari program tahfiẓ Al-Qur’an diantaranya adalah (1) karakter jujur, pembentukan karakter jujur terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa ketika setoran dan muroja’ah yang selalu jujur ketika ditanya guru mengenai ayat yang masih dihafal, dan mengisi list data di grup whatsapp. (2) karakter disiplin, pembentukan karakter disiplin juga terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari setoran siswa yang tepat waktu, mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah, dan menggunakan waktunya dengan baik. (3) karakter tanggung jawab, pembentukan karakter tanggung jawab sudah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari komitmen siswa dalam menghafal dan muroja’ah. (4) karakter kerja keras, pembentukan karakter kerja keras juga terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari semangat siswa dalam menghafal dan muroja’ah, dan pantang menyerah.