Nilai-nilai Progresivisme dalam Kurikulum Pendidikan agama Islam ( Study Kasus MA Al Hikmah 2 Terpadu Sirampog, Brebes)

Abstract

Pendidikan yang dilaksanakan pada masa lampau cenderung bercorak otoriter. Pendidikan yang bersifat otoriter dapat diperkirakan mempunyai kesulitan untuk mencapai tujuan-tujuan (yang baik), karena kurang menghargai dan memberikan tempat semestinya kepada kemampuan­kemampuan tersebut dalam proses pendidikan. Berhubungan dengan itu progressivisme kurang menyetujui adanya pendidikan yang bercorak otoriter, baik yang timbul pada zaman dahulu maupun pada zaman sekarang. Progresivisme menghendaki pendidikan yang membina dan berdasarkan minat belajar mencakup seluruh pengalaman sosial anak dan seseorang dewasa sekaligus menaruh perhatian kepada minat anak secara individual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai progresivisme dalam kurikulum pendidikan Islam dengan mendeskripsikan implementasi nilai-nilai progresivisme dalam kurikulum pendidikan Islam di Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Sirampog, Brebes. Dengan variabel penelitian Nilai- nilai progresivisme (X), kurikulum pendidikan agama Islam (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah Metode kualitatif (Qualitative Approach) yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Teknik pengumpulan datanya .menggunakan observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi. Hasil penelitian 1m adalah bahwa nilai-nilai progresivisme secara langsung telah diterapkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam. Sebagai contoh dalam pembelajaran PAI itu sendiri, pembelajaran PAI merupakan konsep pembelajaran dengan situasi lebih alami dan dunia nyata, dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.