Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2772
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Fudhaili-
dc.contributor.authorSiti Afidah, 09210371-
dc.date.accessioned2023-05-17T08:44:58Z-
dc.date.available2023-05-17T08:44:58Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2772-
dc.description.abstractManusia adalah makhluk bidimensional ( dua dimensi). Karena manusia tercipta dari tanah dan ruh ilahi. Manusia dalam komposisi kejadiannya dapat diibaratkan dengan air yang terdiri dari hidrogen dan oksigen. Gabungan keduanya menghasilkan air. Jika salah satu unsur itu berlebih atau berkurang dari kadar yang semestinya, maka tidak akan ada air. Demikian juga manusia. Jika hanya unsur ruh Ilahi saja yang diperhatikannya, maka dia bukan manusia, mungkin dia menjadi seperti malaikat, dan jika unsur jasmani saja yang diperhatikan, maka ketika itu dia menjadi binatang. Hal inilah yang mengharuskan manusia menjaga hubungan baik itu hubungan dengan Allah maupun dengan sesama. Allah menetapkan bahwa orang-orang mukmin adalah bersaudara. Mereka . dihimpun oleh persaudaraan agama sekaligus ikatan kemanusiaan. Banyak ayat Al-Qur'an yang membahas tentang moral manusia. Karena, Jiwa manusia diilhami dengan dua jalan yang berlawanan yaitu jalan taqwa dan fujur sehingga dengan fitrahnya jiwa manusia siap menerima kefasikan yang mengotorinya, sebagaimana kesiapannya untuk menerima ketakwaan yang mensucikannya. Maka manusia dengan akal dan kehendaknya harus memilih salah satu di antara dua jalan ini, yaitu jalan pensucian ataukah pengotoran (fitjur). Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitia.n deskriptif analisis. Sehingga dengan menggunakan metode penelitian ini menghasilkan bahwa jiwa manusia dianugerahi oleh Allah dua jalan yaitu jalan taqwa dan jalan fujur. Meskipun begitu, namun pada dasarnya manusia lebih condong kearah berbuat kebaikan (taqwa) karena dengan nalurinya ketika manusia berbuat tidak baik (fujur) jiwanya merasa tidak tenang namun sebaliknya ketika berbuat baik jiwa manusia akan merasa tenang dan tenteram.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAl-Fujuren_US
dc.subjectPerspektif Al-Qur'anen_US
dc.titleAl-Fujur dalam Perspektif Al-Qur'anen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Siti Afidah_FULL.pdf
  Restricted Access
9.31 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Siti Afidah_BAB 1 DAN 5.pdf
  Restricted Access
2.22 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.