Nafs dalam Al-Qur’an (Analisa Pendekatan Tafsir Maudlu’i)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dalam diri manusia menghasilkan tingkah laku yang berpotensi baik dan buruk. Hakikat manusia tentang sifat-sifat alami melekat pada diri manusia, atau hukum-hukum yang kejiwaan manusia dalam hal an Nafs dalam Al-Qur’an adalah sangat penting. Pentingnya pembahasan tentang an Nafs bukan hanya terbatas pada kebutuhan pengetahuan, tetapi juga pada kepentingan mengurai dan menjelaskan, mengamalkandan mengendalikannya serta mensucikannya baik secara individu maupun kelompok. An Nafs sebagai sisi dalam manusia berhubungan dengan diringan-dorongan tingkah laku itu sendiri. An Nafs dikaji dalam bidang psikologi, filsafat dan tasauf. Data penelitian ini dicari dari sumber-sumber tertulis, dianalisis dengan menggunakan pendekatan tafsir tematik. Sumber data dari penelitian ini adalah mushaf Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an An-Nafs manusia dapat dipahami dengan dua arti, yakni diri manusia itu sendiri baik Ketika hidup di dunia dan akhirat, di surga dan neraka. Dan sisi dalam manusia, sebagai esensi yang memiliki system rumit dan unik yang berhubungan dengan cara berfikir dan merasa. Kualitas tingkahlaku manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas An-Nafsnya. Penyucian jiwa bisa dilakukan dengan beberapa cara. Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa untuk mensucikan jiwa bisa dengan cara mengeluarkan infak harta benda, takut pada azab Allah, mendirikan shalat, menjaga kesucian kehidupan sosial dan menjaga etika pergaulan.