Periwayatan Abu Hurairah dalam Buku Tanqih Al-Qaul Al-Hasis (Telaah Kritik atas Jalur Sanad)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa sanad dalam pengertian ilmu hadis yaitu mata rantai periwayat hadis nabi. Hadis nabi salah satu sumber hukum islam setelah Al-Qur’an, maka pembahasan mengenai dokumen ini dilakukan secara hati-hati. Kesalahan dalam menilai sumber suatu hadis akan mengakibatkan kesalahan dalam pelaksanaan ajaran islam. Abu Hurairah salah seorang sahabat nabi yang telah meriwayatkan hadis. Banyak hadis yang diriwatkan oleh abu Hurairah juga telah memunculkan persoalan yang sangat serius. Ada beberapa kalangan, mempertanyakan kesahihan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh abu Hurairah. Dalam konteks inilah, penelusuran terhadap sanad yang dipergunakan oleh abu Hurairah dalam meriwayatkan sebuah hadis dapat dijadikan salah satu cara meminimalisir kesalahan yang mungkin terdapat dalam hadis-hadis yang diriwayatkan. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan murni (library research) yang tersedia dalam berbagai literatur. Obyek peenelitian adalah riwayat abu Hurairah dalam kitab Tanqih al-qaul menjadi rujukan primer. Teknik penyajian data dengan tekhnik penyajian deskriptif analitis. Abu Hurairah sebagai salah seorang sahabat nabi yang termasuk dalam kelompok al-muktsiruna fi al-hadis adalah Abdurrahman bin sakhr bin al-adz bin gauz. Hadis-hadis yang diriwayatkan abu Hurairah tidak semuanya diterima Rasulullah. Sebagian hadis yang ia riwayatkan adalah hasil rekaman dari para sahabat sebelum abu Hurairah bertemu dengan Rasulullah. Abu Hurairah dikenal mempunyai daya hafalan yang kuat, ia pun seorang yang kritis. Dari 42 hadis Riwayat abu Hurairah dalam kitab Tanqih al-Qaul ditemukan 14 hadis diriwayatkan oleh bukhari dan muslim. Dari analisis sanad, hadis Riwayat Abu Hurairah dalam kitab sahih al-bukhari dan muslim semuanya melalui jalur sanad yang lemah bahkan ada yang maudhu.