Kontribusi Imam Al Syafi’i dalam Ilmu Hadis dan Kriteria yang Ditetapkannya dalam menentukan Status Hadis

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa hadis merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur’an yang kedudukannya sebagai mubayyin atau menjelaskan sesuatu yang masih mujmal dalam al-Qur’an, menjadi sumber huku yang erat. Memahami al-Hadis dibutuhkan kajian-kajian yang mendalam dan ilmiah guna menilai kualitas dan validitas sebuah al-Hadis. Perbedaan kodifikasi al-Hadis pada awal Islam, Nabi Muhammad Saw memerintahkan untuk tidak menulis apapun yang dating darinya kepada para sahabatnya kecuali al-Qur’an. Seorang ulama yang telah mencurahkan segenap pemikirannya untuk meneliti, menapis dan menghimpun Hadis-Hadis Shahih diantaranya ialah Imam al-Syafi’I, yang karyanya begitu banyak. Beliau lebih dikenal sebagai seorang ulama mazhab yang sangat ahli dalam menginstinbathkan hukum. Sepanjang sejarah perkembangan pemikiran Imam al-Syafi’I telah berkembang dan menyebar keseluruh dunia islam. Untuk itu, kontribusi Imam Syafi’i dan sumbangsih pemikirannya dalam perkembangan ilmu hadis sangat layak ditelaah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang merujuk pada sumber-sumber primer maupun sekunder. Pengumpulan bahan-bahan kepustakaan yang selanjutnya data tersebut dikaji dan dianalisa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil Imam al-Syafi’I, situasi politik, sosial keagamaan dan ekonomi yang terjadi pada masa kehidupannya, membuktikan kontribusi Imam al Syafi’I yang besar bukan saja pada disiplin ilmu ushul fiqh, tetapi juga pemikiran dan karyanya serta mengetahui tata kerja Imam al-Syafi’I dalam menetapkan kriteria hadis yang berkaitan dengan istinbath hukum.