Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Peserta Didik Di SDIT Al-Muhajirin Jakarta Utara

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Melihat kondisi kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik SDIT Al-Muhajirin Jakarta Utara masih belum lancar, sehingga diperlukan strategi untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an peserta didik menjadi lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Mengingat sekolah tersebut termasuk ke dalam ranah sekolah agama yang mengharuskan peserta didiknya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid. Tujuan skripsi untuk mengetahui strategi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian di SDIT Al-Muhajirin Jakarta Utara. Data yang digunakan data primer yang diambil dari informan wawancara yaitu guru PAI SDIT Al-Muhajirin, kepala sekolah SDIT Al-Muhajirin, peserta didik dan orang tua SDIT Al-Muhajirin dan data sekunder berupa buku maupun jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik di SDIT Al-Muhajirin, pertama, menggunakan metode qiroati dengan strategi sorogan, strategi pembiasaan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pelajaran; kedua, guru menuntun bacaan Al-Qur’an, guru mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya; ketiga, guru menstimulus peserta didik dengan memberikan latihan hafalan Al-Qur’an; keempat, klasikal baca simak peserta didik dites satu persatu dan disimak oleh peserta didik lainnya. Melalui strategi tersebut maka kondisi kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik mengalami peningkatan disetiap pertemuannya sebagaimana hasil wawancara dengan guru PAI, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata peserta didik 86. Terdapat dua faktor yang meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik, faktor internal yaitu, bakat, minat, motivasi, latihan, pengulanga. Faktor eksternal yaitu bimbingan orang tua, guru, masyarakat (lingkungan), rutinitas tahsin setiap harinya di sekolah.