Pengembangan Masyarakat Islam Yang Humanis Dalam Perspektif Al-Quran

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kemanusiaan yang dapat membangun pengembangan masyarakat, Metode penelitian yang digunakan adalah metode muqâran untuk melihat perbandingan pendapat antara Ibn Katsîr dan M. Quraish Shihab tentang pengembangan masyarakat, sehingga terlihat perbedaan maupun persamaan keduanya terutama dalam hal metodologi dan penafsirannya. Hasilnya adalah Imam Ibn Katsîr lebih terikat dan berdasarkan kepada tekstual Al-Qur’an dan riwayat-riwayat hadis, dan pemanfaatan rasio terkesan sangat sedikit. Adapun Quraish Shihab menjelaskan ayat-ayat tersebut dengan memasukan pertimbangan rasio yang lebih kental sesuai perkembangan Zaman, serta pandangan-pandangan ulama baik ulama beraliran Sunni maupun Syi‘ah. Pengembangan masyarakat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang bersumber dari Al-Qur’an merupakan pemanusiaan kembali manusia (humanisasi) yang berorientasi pada individu, keluarga dan masyarakat yang mampu memahami realitas dirinya dan masyarakat sekitarnya serta bertujuan untuk menciptakan perubahan sosial secara signifikan. Demi mewujudkan masyarakat yang dalam sistem kehidupannya menerapkan prinsip-prinsip Islam sehingga mencapai tingkat kemakmuran dan kesejahteraan yang merata dengan keadilan bagi seluruh masyarakatnya. Penelitian ini membuktikan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diambil sebagai acuan untuk pengembangan masyarakat demi kebaikan manusia. Q.S surat Al-Mukminun 1-9, Ar-Rum 21, Lukman 12-19, Al-Baqarah ayat 177, dan An-Nisa 56-59. memiliki kandungan nilai-nilai karakter kemanusiaan yang patut untuk digali dan dikembangkan, penulis meneliti tentang kandungan nilai pengembangan masyarakat yang termuat dalam beberapa surat tadi, di dalam kitab Tafsîr al-Qur’an al-‘Azhîm karya Ibnu Katsîr dan Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab.