Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1746
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Muhammad Ulinnuha | - |
dc.contributor.advisor | Samsul Ariyadi | - |
dc.contributor.author | Abu Bakri, 21810802 | - |
dc.date.accessioned | 2022-08-13T03:32:21Z | - |
dc.date.available | 2022-08-13T03:32:21Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1746 | - |
dc.description.abstract | Salah satu polemik pembahasan teologis atau ushuluddin dalam kajian pembahasannya adalah kajian penafsiran ayat sifat. Hal ini cukup mengkhawatirkan di tengah-tengah ummat Islam yang terjadi pada saat sekarang. Kekeliruan sikap di dalam memahami kajian ayat sifat berakibat kepada tuduhan dan hinaan kepada para ulama serta menyebabkan perpecahan dan pertikaian di antara ummat Islam, yang mana apabila hal tersebut tidak dibahas secara bersama oleh masing-masing kelompok akan menjurus kepada sikap mengkafirkan atau membid’ahkan saudaranya. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji beberapa karya tafsir modern dari tiga aliran atau kelompok yaitu sunni, salafi dan syi’ah, hal ini dikarenakan ketiga kelompok di atas merupakan kelompok dalam ummat Islam yang masih diakui dan diikuti sampai saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori kontekstualisasi double movement Fazlur Rahman untuk mengelaborasi pemahaman para mufassir sunni, salafi dan syi’ah modern terhadap ayat sifat, serta mengungkap faktor-faktor yang menjadi sebab lahirnya polemik perbedaan di dalam memahami ayat sifat. Hal ini guna membangun sebuah kerangka pemahaman terhadap ayat sifat yang sesuai pemahaman Rasulullah saw. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa polemik penafsiran dalam ayat sifat adalah bersumber kepada pemahaman dan tujuannya, maksud dari pemahamannya bahwa ada perbedaan cara sikap secara mendasar di dalam mengklasifikasi ayat sifat apakah ia termasuk âyât mutasyâbihat atau muhkam Adapun maksud dari tujuannya adalah bahwa masing-masing dari sunni, salafi dan syi’ah mempunyai tujuan yang sama untuk mensucikan Allah. ayat sifat dalam pemahaman sunni dan syi’ah adalah bagian dari âyât mutasyâbihat sehingga cara terbaik di dalam memahaminya adalah mengimaninya serta menyerahkan makna dan ilmunya kepada Allah atau dengan cara mentakwilnya, sedangkan bagi salafi ayat sifat adalah muhkam secara lafadz dan maknanya namun mutasyâbihat secara kaifiyyahnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Tafsir | en_US |
dc.subject | Sunni Salafi Syi’ah | en_US |
dc.subject | Ayat Sifat | en_US |
dc.title | Polemik Penafsiran Teologis Sunni, Salafi, dan Syi’ah Modern (Studi Analisis Ayat Sifat) | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
21810802-Abu Bakri.pdf Restricted Access | 21810802-Tesis | 2.29 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.