Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1483
Title: | Kesehatan Mental dalam Perspektif Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab |
Authors: | Hilmy Rabi’ah Nur, 17210839 |
Advisor: | Iffaty Zamimah |
Issue Date: | 2021 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Skripsi ini membahas mengenai kesehatan mental dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, yaitu membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan kesehatan mental dalam Al-Qur’an. Kesehatan mental sangat penting untuk selalu dijaga, karena fisik yang kuat tak akan berarti tanpa mental jiwa yang sehat. Kondisi kehidupan yang tidak semestinya dapat menimbulkan konflik psikis, dimana terjadi ketimpangan antara tuntutan sosial dan kesepian mental untuk menghadapi tuntutan itu. Bila konflik psikis tersebut terjadi terus menerus dan berkepanjangan maka akan menimbulkan problem kehidupan misalnya kesepian, kecemasan, perilaku menyimpang atau munculnya gejala psikosomatis. Berdasarkan data dari laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) menyatakan bahwa sebanyak 64,3% dari 1.522 orang responden memiliki masalah psikologi cemas atau depresi setelah melakukan periksa mandiri via daring terkait kesehatan jiwa dampak dari pandemi Covid-19. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian skripsi ini adalah 1) Bagaimana pandangan M. Quraish Shihab mengenai kesehatan mental dalam kitab Tafsir Al-Misbah? 2) Bagaimana relevansi pandangan M. Quraish Shihab terhadap kesehatan mental di era modern? Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research), jenis penelitian telaah pustaka ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik/maudhu’i, kemudian dalam pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan metode analisis data yang bersifat deskriptif-analitis serta sumber data primer yang digunakan yaitu Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan pertama: kesehatan mental mempunyai hubungan yang erat dengan keimanan serta upaya dalam memperoleh dan menjaga kesehatan mental. Dengan keimanan yang tinggi disertai sikap sabar, ikhlas, syukur, ridha, dan takwa serta mengoptimalkan potensi diri melalui zikir dan amal saleh maka akan diperoleh kesehatan mental yang ditandai dengan ketentraman dan ketenangan hati serta kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat, serta Al-Qur’an merupakan psikoterapi bagi penyakit jiwa dan penyakit psikosomatik. Kedua, konsep kesehatan mental M. Quraish Shihab mempunyai relevansi terhadap kesehatan mental modern berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow. Akidah dan spiritualitas berada pada tingkat kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri, dan kenikmatan dunia berada pada tingkat kebutuhan paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis. Konsep kesehatan mental perspektif penafsiran M. Quraish Shihab xviii berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow dapat diuraikan sebagai berikut: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan (safety needs), kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang (social needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization Needs). |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1483 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
17210839.pdf Restricted Access | 1.27 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
17210839_Publik.pdf Restricted Access | 998.78 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.