Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1031
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorNurul Arifah Hilda, 16210773-
dc.date.accessioned2020-08-25T03:51:10Z-
dc.date.available2020-08-25T03:51:10Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1031-
dc.description.abstractAdanya kebenaran kisah Adam selalu menjadi isu hangat yang selalu diperdebatkan oleh masyarakat. Salah satunya muncul pandangan kontroversial dari seorang penulis buku yang bernama Agus Mustofa. Dalam bukunya yang berjudul Adam Tak Diusir dari Surga, ia membuat metode penafsiran sendiri dalam memahami ayat-ayat kisah Adam. Hingga pada akhirnya ia menyimpulkan bahwa kebenaran surga Adam ialah berada di muka Bumi. Tentu saja pemikiran dan karyanya tersebut perlu untuk diteliti. Agar orang-orang yang membaca karyanya tidak terjebak pada penafsiran-penafsiran yang keliru dan menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Agus Mustofa terhadap ayat-ayat kisah Adam dalam buku Adam Tak Diusir dari Surga. Begitu juga menganalisa ad-dakhîl pada penafsiran Agus Mustofa, sebagai pembuktian terkait kebenaran ayat-ayat kisah Adam. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif berbasis kepustakaan (library research). Adapun penulis mengambil sumber data berasal dari kajian pustaka terhadap buku Adam Tak Diusir dari Surga dan buku sekunder lainnya. Sementara penulis mengumpulkan data dengan teknik dokumentatif yang mencari data terkait penelitian tersebut. Sedangkan metode yang penulis gunakan yaitu deskriptif-analisis, untuk menggambarkan dan menganalisis metode penafsiran Agus Mustofa. Dalam hal menganalisa, penulis meminjam teori kritik tafsir infiiltratif (ad-dakhȋl) milik ‘Abd al-Wahhâb Fayed. Dengan pisau analisisnya yang berasal dari Al-Qur’an, hadis, pendapat sahabat & tabiin, bahasa Arab dan ijtihad (rasio). Adapun hasil penelitian ini berupa empat penafsiran dari Agus Mustofa sebagai berikut; manusia pertama yang mendahului terciptanya Adam yaitu al-basyar, Adam dilahirkan oleh al-basyar, Hawa juga dilahirkan oleh al-basyar dan makna Adam turun dari surga ialah turun dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah di muka Bumi. Sementara untuk analisa ad-dakhȋl berdasarkan teori Fayed, penafsiran Agus Mustofa dari tema Adam bukan manusia pertama, Adam dilahirkan dan penciptaan Hawa dapat dikategorikan sebagai ad-dakhîl bi ar-ra’y yang mardûd. Sedangkan tema Adam tak diusir dari surga dapat dikategorikan sebagai ad-dakhîl bi ar-ra’y yang mauqûf, karena dari kalangan mufasir masih terjadi ikhtilâf dalam memahami makna al-jannah dan al-hubûthen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKritik Bukuen_US
dc.subjectBuku Adam Tak Diusir Dari Surgaen_US
dc.subjectAnalisis Ad-Dakhȋlen_US
dc.titleKritik Terhadap Buku Adam Tak Diusir Dari Surga Karya Agus Mustofa (Studi Analisis Ad-Dakhȋl)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
16210773.pdf
  Restricted Access
2.49 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
16210773_Publik.pdf
  Restricted Access
1.66 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.